Apa Itu Trading, Jenis-Jenis, Keuntungan, Risiko, dan Perbedaannya dengan Investasi

Default

Trading adalah aktivitas yang dilakukan di pasar finansial. Kegiatan ini bukanlah sekadar proses jual beli barang atau jasa biasa. Tujuan aktivitas ekonomi ini adalah melakukan jual beli dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Bagaimana caranya? Apakah berisiko? Yuk, pelajari segala yang perlu kamu ketahui tentang trading di artikel yang sudah Glints susun ini!

Jenis-Jenis Trading

Ada beberapa jenis trading yang populer dilakukan penggiat dunia finansial, yaitu:

1. Trading Forex

Trading forex adalah perdagangan kurs mata uang asing. Seperti yang kita ketahui, nilai mata uang asing selalu naik-turun setiap beberapa waktu tertentu. Untuk melakukan trading jenis forex, kamu bisa melakukan penukaran uang di money changer secara langsung maupun online dengan mendeposit sejumlah uang terlebih dahulu.

Keuntungan yang didapatkan dari trading forex tergantung nilai pertukaran mata uang asing dengan mata uang yang kita inginkan. Contohnya, jika membeli 10 dolar AS hari ini, kita harus membayar Rp14.000. Ketika kita menukarnya di waktu yang akan datang, bisa saja nilai 10 dolar saat menukarnya kembali ke mata uang rupiah menjadi Rp15.000. Nah, dapat dilihat bahwa keuntungannya adalah Rp10.000.

Trading jenis forex dianggap salah satu yang menghasilkan keuntungan besar. Akan tetapi, risikonya pun cukup berat.

2. Trading Saham

Hati-hati, jangan sampai tertukar antara trading saham dan investasi saham. Keduanya memang mengandung kata saham, akan tetapi konsepnya berbeda. Investopedia bahkan menyebut keduanya adalah hal yang sangat berbeda.

Trading saham adalah aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu tertentu, biasanya cukup singkat. Sementara itu, investasi saham bisa disimpulkan sebagai aktivitas menabung untuk memperoleh keuntungan dari pembelian saham untuk jangka yang panjang.

Untuk melakukan trading saham, yang harus kamu lakukan adalah antara menjual atau membelinya ketika terjadi fluktuasi harga. Keputusanmu harus tepat untuk mendapatkan capital gain atau margin keuntungan, khususnya saat harga saham sedang melambung tinggi.

3. Trading Binary

Sama seperti trading lainnya, aktivitas trading binary pun tak lepas dari jual beli. Namun, trading ini dianggap sangat berisiko meskipun bisa juga menghasilkan keuntungan yang besar. Sering kali, trading binary adalah penipuan.

Biasanya, trading jenis ini ditemukan pada transaksi judi pacuan kuda atau pertandingan bola. Untuk melakukan trading ini, kita harus menentukan target dan mempertaruhkan sejumlah uang. Jika target tercapai, akan ada keuntungan besar yang didapat. Akan tetapi, jika meleset, kamu akan mengalami kerugian.

4. Trading Emas

Trading emas tidak bisa disamakan dengan jual beli, investasi, maupun menabung emas. Cara kerja investasi emas tak jauh berbeda dengan trading forex dan saham, hanya saja objek yang diperjualbelikan berupa emas.

Trading emas dapat dilakukan lewat broker. Penting untuk memantau harga dolar AS jika memilih trading jenis ini. Pasalnya, fluktuasi harga emas sangat terpengaruh oleh nilai dolar dan kondisi ekonomi Amerika Serikat.

5. Trading Bitcoin

Sejak munculnya beberapa waktu silam, trading bitcoin adalah salah satu alternatif trading terbaru. Objek dalam trading jenis ini tentu saja bitcoin. Pembelian bitcoin dapat dilakukan dengan mata uang rupiah.

Jangan khawatir, untuk bisa melakukan trading bitcoin, kita tidak selalu butuh modal yang besar. Yang penting, cermat memantau kenaikan dan turunnya harga bitcoin agar dapat melakukan keputusan yang tepat.

Keuntungan Trading

Trading sering dianggap menguntungkan karena beberapa hal, di antaranya adalah:

  1. Fleksibel: Trading disukai karena tak peduli kapan pun dan di mana pun dirimu, hal ini dapat dilakukan asal adanya akses ke internet.
  2. Praktis: Berkat teknologi saat ini, kamu bisa mengakses broker trading secara online. Tidak hanya itu, tersedia juga fitur auto trading sehingga memudahkan proses trading.
  3. Biaya terjangkau dan data aman: Meskipun keuntungan yang dijanjikannya besar, bukan berarti dibutuhkan modal besar untuk mulai trading. Beberapa broker online tidak memungut biaya pembuatan akun dan membebankan biaya komisi serta spread yang tidak mahal.
  4. Akun demo untuk pemula: Jika masih ragu dan bingung soal trading, kamu bisa memulainya dengan mencoba akun demo yang juga memberikan informasi serta bimbingan strategi trading.

Risiko Trading

Selain keuntungan, tentu saja ada beberapa hal yang harus diwaspadai seorang trader:

  1. Deposit besar: Layanan beberapa broker trading memang bisa diakses tanpa biaya yang besar, dan trading bisa dimulai dari jumlah yang kecil. Namun, ada pula broker trading yang mengharuskan kita untuk menyimpan deposit dalam jumlah besar.
  2. Kesalahan memilih broker: Saat mencari broker online, bisa saja kita salah pilih. Ada banyak broker yang bisa dipilih online, jumlahnya mencapai ratusan hingga ribuan. Mereka menawarkan keunggulan yang berbeda-beda.
  3. Kesalahan dalam analisis: Fokus analisis dari trading adalah hal-hal teknikal seperti grafik, bagan, dan pergerakan di dalamnya. Risiko dalam trading sangatlah besar karena pergerakannya yang sangat cepat dalam kegiatan jual-beli aset.

Perbedaan Trading dan Investasi

Trading dan investasi sering dianggap sebagai hal yang serupa. Padahal, itu tidak benar. Ada beberapa hal yang mendasari perbedaan antara trading dan investasi.

  1. Prinsip: Dalam trading, prinsip yang dipegang adalah buy and sell. Sehingga, seorang trader akan membeli aset untuk bisa dijual lagi di masa yang akan datang. Sedangkan, investasi memiliki prinsip buy and hold. Di mana seorang investor akan membeli aset dan menyimpan hingga tujuan investasinya terpenuhi.
  2. Analisis: Fokus analisis dari trading adalah hal-hal teknikal seperti grafik, bagan, dan pergerakan di dalamnya. Sedangkan, analisis yang dilakukan investasi lebih berfokus pada hal-hal fundamental seperti cash flow, prospek perkembangan, laporan keuangan, dan lainnya.
  3. Risiko: Risiko dalam trading sangatlah besar karena pergerakannya yang sangat cepat dalam kegiatan jual-beli aset. Sementara itu, risiko investasi sangat rendah karena aset yang dibeli diseleksi secara ketat oleh investor terlebih dahulu.
  4. Jangka waktu: Dalam trading, jangka waktu sebuah aset dipegang oleh trader sangatlah sedikit. Bisa dalam hitungan detik hingga beberapa bulan. Sedangkan dalam investasi, suatu aset akan dipegang oleh investor dalam jangka waktu panjang. Bisa dalam beberapa tahun hingga dekade.
  5. Capital growth: Fokus capital growth dalam trading adalah untuk membuat profit jangka pendek. Sedangkan, investasi fokus untuk menambah kekayaan di jangka panjang dengan meminimalisir risiko.
  6. Usaha yang dilakukan: Dalam trading, seorang trader harus sering melakukan analisis untuk setiap hal yang dilakukannya. Sementara itu, investor akan lebih sering melakukan analisis di permulaan investasi atau saat memilih instrumen.
  7. Tolak ukur kesuksesan: Tolak ukur kesuksesan dalam trading adalah profit yang dihasilkan dari jual beli asetnya. Sedangkan, tolok ukur kesuksesan dalam investasi yaitu tercapainya tujuan investasi seorang investor.

Akhir Kata

Trading adalah kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperolah keuntungan saat waktu senggang. Akan tetapi, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan saat melakukan trading. Selain informasi di atas, Glints juga punya banyak artikel lain terkait keuangan, lho! Kamu bisa baca secara gratis dan perdalam wawasan kamu tentang keuangan dari Glints blog! Tunggu apalagi, kamu bisa klik di sini dan mulai baca artikelnya!

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal