REVIEW: Bencana Besar SAN ANDREAS

Default

Film-film bertemakan bencana besar seperti DEEP IMPACT, THE DAY AFTER TOMORROW dan 2012 selalu membuat saya tertarik untuk datang ke bioskop dan menontonnya. Kalo perlu, saya jadi orang yang pertama menonton gelaran midnight show atau jika pada saat itu sudah ada IMAX atau 4DX, saya tontonlah dalam format tersebut. Hal serupa saya rasakan dengan film SAN ANDREAS. Begitu melihat trailernya, dorongan untuk segera menonton pun langsung terasa, saya lalu segera menuju bioskop dan menyaksikan patahan san Andreas meluluh-lantakkan kota San Fransisco tanpa ampun dengan detail CGI yang sangat jernih dan meyakinkan

Patahan

Sinopsis

Ray (Dwayne The Rock Johnson) adalah seorang pilot helikopter tim SAR untuk kota Los Angeles. Ia terkenal sebagai pribadi pemberani yang tak segan-segan untuk mempertaruhkan nyawanya demi menjalankan tugas dan menyelamatkan korban. Bahkan ketika ada korban yang terjebak ditengah-tengah jurang, Ray melakukan segala daya upaya untuk meyelamatkan mereka. Maka tak heran ketika gempa besar menyerang Hoover Dam, Ray langsung menuju TKP dan bersiap untuk melanjutkan aksi penyelamatan berikutnya.

Belum sampai di lokasi tujuan, Ray tiba-tiba saja mengetahui bahwa istrinya Emma (Carla Gugino) terjebak di lantai teratas sebuah gedung tinggi gara-gara gempa susulan yang menyerang kota Los Angeles. Tanpa pikir panjang, Ray langsung putar balik dan mencari gedung tersebut untuk menyelamatkan sang istri. Ketika akhirnya sampai, kondisi kota sudah hampir luluh lantak dimana gedung satu-persatu berubah menjadi reruntuhan dan mayat orang banyak bergelimpangan. Butuh usaha luar biasa berbahaya untuk menyelamatkan Emma, namun Ray berhasil melakukannya.

Dadario

Gempa tersebut ternyata baru gempa-gempa awal yang kemudian disusul oleh serangkaian gempa-gempa lain yang setiap kali menyerang, semakin kencang. Gempa mematikan tersebut menjalar hingga ke kota San Fransisco dimana putri semata wayangnya Blake (Alexandra Daddario) tengah berada bersama calon ayah tirinya, Daniel (Ioan Gruffud). Ray dan Emma pun bergegas menuju San Fransisco untuk menyelamatkan putri mereka. Berhasilkah keduanya datang tepat waktu dan menyelamatkan Blake?

Personal Notes

SAN ANDREAS adalah film non-sekuel pertama Sutradara Brad Peyton (setelah Cats & Dogs: The Revenge of Kitty Galore dan Journey 2: The Mysterious Island) yang bisa dibilang berhasil menyajikan ragam kehancuran kota dalam skala besar gara-gara gempa berkekuatan luar biasa. Cara ia menyerang dalam tahapan-tahapan kecil hingga besar dan bahkan penggambaran Tsunami yang masif tak ayal membuat penonton tegang dari awal hingga akhir film tayang. Beberapa kali penonton pun dibuat terngaga dengan adegan-adegan mengerikan tersebut dan bisa dipastikan otak kita langsung memutar skenario Bagaimana jika hal tersebut terjadi disini? Apa yang akan saya lakukan?

Penyelamatan

Sayangnya, sama seperti film-film bertema bencana besar lainnya, SAN ANDREAS juga ditemani naskah dan plot cerita yang lemah, terbebani banyak dialog klise dan koneksi antar karakternya pun kurang chemistry. Beberapa kali sang penulis naskah Carlton Cuse mencoba untuk membuat penonton peduli akan hubungan Ray dan Emma yang hendak menceraikannya, atau ketika Blake merasakan spark pada seorang pria asal Inggris yang muda dan tampan. Namun sayang, usaha tersebut tampaknya kurang berhasil.

Meski demikian, tujuan orang menonton film-film jenis ini adalah untuk dihibur dan dibuat terpesona dengan efek dan CGI yang luar biasa. Untuk sisi tersebut, SAN ANDREAS sudah lebih dari cukup untuk membuat kamu tetap diam di kursi dan menantikan serangan seperti apa lagi yang akan menimpa kota San Fransisco. Sedikit tips saja, Jika ada dana lebih, coba saksikan SAN ANDREAS dalam format IMAX atau 4DX untuk efek yang lebih nendang.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal