Geng, Jaka yakin kamu rajin ngunci pintu rumah, apartemen, atau kosan - tapi apakah kamu sudah melakukan hal yang sama untuk akun digital kamu?
Mulai dari akun jual beli online, internet banking, dan platform distribusi digital, semuanya harus kalian perhatikan keamanannya.
Soalnya, di zaman sekarang hacker nggak cuma terbatas dari negara maju doang, geng, bahkan negara yang tertutup seperti Korea Utara juga sudah punya grup hacker mereka sendiri!
Dikutip dari CNN, Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka sempat memberikan sanksi ke Korea Utara karena aktivitas peretasan pada tahun 2019.
Memang masih kurang banyak pengetahuan tentang dunia hacker di Korea Utara karena negara tersebut memang tertutup banget, tetapi aktivitas mereka sudah mulai tercium oleh dunia luar.
Sama dengan kekuatan militer Korea Utara yang dijadikan fokus oleh Kim Jong-un, kemampuan hacking mereka juga kelas atas loh.
Makanya geng, kali ini Jaka mau serius dikit dan menilik seluk-beluk grup hacker Korea Utara berdasarkan beberapa sumber yang Jaka baca.
1. Dikuasai 3 Kelompok Peretas

Setidaknya ada tiga grup hacker Korut yang telah diketahui, geng.
Untuk grup yang disebut di sanksi Amerika Serikat di atas namanya adalah Lazarus Group dan dua grup di bawahnya, BlueNorOff dan AndAriel.
Ketiga grup ini diyakini beroperasi di bawah Reconnaissance General Bureau, badan intelijen resmi Korea Utara.
Ketiga nama ini sebenarnya bukan nama resmi mereka, geng, melainkan nama yang diberikan oleh dunia karena sedikitnya informasi tentang mereka saat ini.
2. Didukung oleh China

Pertanyaannya, geng, adalah bagaimana negara dengan internet yang sangat terbatas seperti Korea Utara bisa mendukung aktivitas grup hacker seperti ini?
Hampir semua analis keamanan di dunia setuju bahwa China memiliki peran besar dalam hal ini, terutama di kota Shenyang di daerah timur laut China.
Di kota tersebut terdapat properti milik Korea Utara yang dinamakan Hotel Chilbosan yang diyakini merupakan markas bagi grup hacker Korea Utara.
Di sini, para peretas dilatih sebelum dikirim ke negara lain yang masih terhubung secara diplomasi dengan Korea Utara, termasuk Indonesia, geng!
3. Hacker = PNS

Mereka dapat duit dari mana? Langsung dari negara, geng, karena bisa dibilang hacker di Korea Utara itu masuk kategori Pegawai Negeri Sipil alias PNS!
Karena mereka beroperasi di bawah badan intelijen resmi Korea Utara, mereka bisa dianggap sebagai bagian dari militer.
Yah, namanya juga sudah abad ke-21, geng, perang sudah bukan cuma sekadar tembak-tembakan. Menulis kode juga bisa dianggap sebagai metode peperangan.
4. Gencar Melancarkan Serangan

Sepak terjang kelompok peretas Korut sebenarnya sudah cukup banyak, hanya saja pastinya masih banyak hasil kerja mereka yang kita nggak ketahui.
Yang dulu sempat masuk berita itu di tahun 2014 waktu perusahaan film Sony Pictures menjadi korban karena The Interview, film yang menghina Korea Utara.
Selain itu, ada juga kasus ransomware WannaCry di 2017 yang juga dulu sempat terkena efeknya di negara +62 kita ini.
Inilah, geng, yang bikin mereka patut diawasi karena bisa dibilang mereka lumayan membabi buta dalam memilih target.
5. Punya Target dan Tugas Masing-masing

Untuk masalah target, ketiga grup hacker ini memiliki fokus yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, serangan Sony Pictures dan WannaCry di atas dilakukan oleh grup utama Lazarus yang memang sepertinya bertugas untuk operasi berskala besar.
Sementara itu, grup BlueNorOff bertugas untuk menghasilkan uang karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan ke Korea Utara.
Dikutip dari ArsTechnica, mereka ada di balik serangan terhadap bank di Bangladesh pada tahun 2016 dan nyaris kabur dengan uang sejumlah 851 juta USD.
Sedangkan grup AndAriel bertugas untuk mengganggu kinerja perusahaan dan pemerintah luar. Grup ini berfokus pada institusi-institusi di Korea Selatan.
6. Tingkat Kesuksesan Tinggi

Dari hasil riset Jaka, sepertinya mereka bahkan lebih sukses dibandingkan usaha Jaka buat mencari pasangan, geng!
Di bulan Agustus 2019, Forbes menyatakan bahwa mereka telah memperoleh uang sebanyak 2 miliar USD dari serangan terhadap bank dan platform pertukaran cryptocurrency. Waduh, gimana sekarang, ya?
Buat kalian yang sudah lupa, kasus ransomware WannaCry juga sempat masuk berita di seluruh dunia.
Akhir Kata
Berdasarkan beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan grup hacker Korea Utara sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, geng!
Gimana, geng, lumayan mengerikan nggak setelah kalian berkenalan lebih dekat dengan ketiga grup hacker Korea Utara yang Jaka sudah sebut di sini?
Untuk soal teknologi, mereka boleh terbelakang, tapi kalau soal niat dan dedikasi, memang Korea Utara dalam hal ini patut diacungi jempol.
Makanya, geng, keamanan akun digital kamu nggak boleh diremehkan. Buat kalian yang punya informasi lain tentang Korea Utara, share di kolom komentar ya, geng!
Baca juga artikel seputar Korea Utara atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish