Ilmuwan Institut Penelitian Kutub Nasional Jepang telah menghidupkan kembali hewan tardigrada beku yang telah mereka kumpulkan di Antartika, seperti dilaporkan Mint pada 2021 lalu.
Tardigrada tersebut disimpan selama 30 tahun 6 bulan pada suhu -20 derajat celsius, tepatnya sejak November 1983.
Kala itu, para peneliti tengah mengumpulkan lumut dari Stasiun Showa di Antartika.
Bukan hanya menghidupkan, para peneliti juga mencairkan telur yang dikumpulkan dan dibekukan dengan tardigrada pada Mei 2014 silam.
Dari 19 telur, menetaslah 14 bayi yang sehat enam hari kemudian tanpa dilaporkan adanya cacat atau anomali.

Hal ini membuat tim dari Institut Nasional Penelitian Kutub di Jepang berhasil menghidupkan kembali tardigrada Antartika beku (Acutuncus antarcticus) dengan organ reproduksi yang utuh.
Pencapaian itu memecahkan rekor karena sebelumnya rekor dunia untuk menghidupkan kembali tardigrada beku adalah sembilan tahun.
Beberapa bulan sebelumnya, para ilmuwan sempat memperdebatkan jumlah DNA asing yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilingkarkan ke dalam genom tardigrada, dan penemuan bahwa tardigrada berubah menjadi 'bioglass' ketika mengering - seperti dilansir dari Science Alert.
"Studi lebih lanjut yang lebih rinci menggunakan analisis kuantitatif dengan replikasi yang lebih besar di bawah kisaran kondisi yang terkendali akan meningkatkan pemahaman mekanisme dan kondisi yang mendasari pelestarian jangka panjang dan kelangsungan hidup hewan," tulis salah satu peneliti, dikutip dari Kompas.
Hewan Super Tangguh
Tardigrada yang umumnya dikenal sebagai 'beruang air' ini berukuran sangat kecil dengan panjang tubuh hanya mencapai 1,5 milimeter saat dewasa.
Bentuk tubuh mereka pendek dan gempal dengan empat pasang kaki, masing-masing memiliki empat hingga delapan cakar atau cakram pengisap di ujungnya. Mereka memakan sel tumbuhan dan alga.
Hewan ini dapat bertahan bertahun-tahun tanpa makanan atau air, tahan terhadap suhu beku dan panas, serta tahan terhadap radiasi panas dan ruang hampa udara.
Mereka juga tahan terhadap sinar kosmik, paparan ultraviolet, dan memiliki usia yang sangat panjang yakni bisa mencapai 1 abad.

Tardigrada memanglah hewan yang sangat tahan banting, tetapi fakta bahwa mereka dapat terus menghasilkan keturunan yang layak setelah dibekukan selama lebih dari tiga dekade sungguh luar biasa dan mengejutkan.
Ternyata, pembekuan menyebabkan tardigrada dan telurnya menjalani proses yang dikenal sebagai kriptobiosis, di mana semua proses metabolisme terjadi, termasuk reproduksi, perkembangan, dan perbaikan.
Cryptobiosis digunakan oleh sejumlah spesies sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang tidak bersahabat seperti pengeringan ekstrem, pembekuan, dan kekurangan oksigen.
Baru-baru ini, NASA telah mengirim 5.000 tardigrada ke luar angkasa karena kemampuan mereka untuk bertahan hidup di bawah tekanan lingkungan begitu tinggi.
Baca juga artikel seputar Hewan atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.
BACA JUGA
10 Potret Jadul Artis yang Sudah Berkarier Sejak Kecil | Maudy Ayunda Bikin Pangling!
Dulu Miliarder, Pemilik Siomay Pink Kini Bangkrut dan Kembali Jualan Keliling Pakai Sepeda
300+ Caption Instagram Keren & Kekinian Terbaik 2021
Download Alight Motion Pro MOD APK v3.8.0 Terbaru 2021 | Free & No Watermark!
Ilmuwan Perkirakan Penampakan Peta Bumi 250 Juta Tahun ke Depan | Dunia Menyatu Lagi