6 Jenis Baterai Mobil Listrik: Segini Kapasitas, Daya Tahan, dan Harganya

Default

Tahukah kamu bahwa ada cukup banyak jenis baterai mobil listrik? Setiap tipe baterai pun mempunyai performa tenaga dan jangkauan jarak tempuh yang berbeda-beda, lho.

Sebagai pemilik kendaraan listrik, kamu wajib mengetahui jenis-jenis baterai yang terbaik sesuai kebutuhan dan anggaran. Pastikan bateraimu mampu menyimpan energi listrik yang cukup, cepat diisi ulang dan tahan lama.

Penasaran apa saja memangnya jenis-jenis baterai mobil listrik beserta kapasitasnya? Yuk langsung simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Jenis & Cara Kerja Baterai Mobil Listrik

Jenis Dan Cara Kerja Baterai Mobil Listrik 560x350
Sumber foto: Jenis & Cara Kerja Baterai Mobil Listrik - Moladin

Baterai mobil listrik adalah alat penyimpan energi listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik pada mobil listrik. Baterai ini terdiri dari dua elektroda, yaitu anoda (elektroda negatif) dan katoda (elektroda positif), yang dipisahkan oleh elektrolit (zat penghantar ion).

Baterai mobil listrik bekerja dengan cara mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi redoks (reduksi-oksidasi) antara anoda dan katoda. Saat mobil listrik digunakan, elektron mengalir dari anoda ke katoda melalui rangkaian luar sehingga menghasilkan arus listrik yang menggerakkan motor listrik.

Saat mobil listrik diisi ulang, arus listrik dari sumber luar mengalir dari katoda ke anoda melalui rangkaian luar, sehingga mengembalikan kondisi awal baterai.

Ada berbagai jenis baterai mobil listrik yang berbeda dalam hal material elektroda dan elektrolitnya. Jenis-jenis baterai mobil listrik ini antara lain:

1. Baterai Lithium-Ion (Li-ion)

Baterai ini menggunakan lithium sebagai material anodanya dan logam oksida seperti kobalt, nikel, mangan, atau besi sebagai material katodanya. Elektrolitnya berupa larutan garam lithium dalam pelarut organik.

2. Baterai Lithium-Polimer (Li-Po)

Sesuai dengan namanya, Li-Po menggunakan lithium sebagai material anodanya dan logam oksida sebagai material katodanya. Elektrolitnya berupa polimer padat atau semi-padat yang mengandung garam lithium.

3. Baterai Nikel-Metal Hidrida (Ni-MH)

Baterai Ni-MH memamaki nikel oksida hidroksida sebagai material katodanya dan logam hidrida seperti besi, titanium, atau lanthanum sebagai material anodanya. Elektrolitnya menggunakan larutan kalium hidroksida.

4. Baterai Nikel-Kadmium (Ni-Cd)

Mirip dengan jenis Ni-MH, Ni-Cd juga menggunakan nikel oksida hidroksida sebagai material katodanya. Yang membedakan adalah material anodanya, yakni kadmium. Elektrolitnya berupa larutan kalium hidroksida.

5. Baterai Lithium-Ferofosfat (LiFePO4)

LiFePO4 menggunakan lithium sebagai material anodanya dan ferofosfat sebagai material katodanya. Elektrolitnya adalah larutan garam lithium dalam pelarut organik.

6. Baterai Logam-Air (Metal-Air)

Jenis yang terakhir adalah baterai Metal-Air. Ini menggunakan logam seperti aluminium, seng, atau besi sebagai material anodanya, sedangkan oksigen dari udara digunakan sebagai material katodanya. Untuk elektrolitny, Metal-Air memakai larutan garam atau basa.

Daya Tahan Baterai Mobil Listrik?

Daya Tahan Baterai Mobil Listrik
Sumber foto: Daya Tahan Baterai Mobil Listrik - Media Nikel Indonesia

Daya tahan baterai mobil listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis baterai, suhu lingkungan, frekuensi pengisian ulang, dan cara penggunaan mobil listrik.

Umumnya, daya tahan baterai mobil listrik diukur dengan siklus pengisian ulang, yaitu jumlah kali baterai bisa diisi ulang dari kondisi kosong hingga penuh sebelum kapasitasnya turun hingga 80% dari kapasitas awal. Makin banyak siklus pengisian ulang yang bisa dilakukan oleh baterai, makin lama daya tahan baterainya.

Berikut ini adalah perkiraan daya tahan baterai mobil listrik berdasarkan jenisnya:

  • Baterai Li-ion: Baterai ini bisa memiliki daya tahan antara 500 hingga 1000 siklus pengisian ulang, tergantung pada material katodanya. Baterai Li-ion dengan katoda kobalt biasanya memiliki daya tahan lebih rendah daripada baterai Li-ion dengan katoda nikel, mangan atau besi. Baterai Li-ion juga rentan terhadap penurunan kapasitas akibat suhu tinggi dan pengisian ulang yang terlalu sering. Umumnya, baterai Li-ion bisa bertahan selama 8 hingga 10 tahun sebelum perlu diganti.

  • Baterai Li-Po: Baterai Li-Po memiliki daya tahan lebih baik daripada baterai Li-ion karena elektrolitnya yang lebih stabil dan tidak mudah menguap. Baterai Li-Po juga tidak mengalami penurunan kapasitas yang signifikan seiring dengan penggunaan. Umumnya, baterai Li-Po bisa bertahan selama 10 hingga 15 tahun sebelum perlu diganti. Daya tahannya antara 1000 hingga 2000 siklus pengisian ulang, tergantung pada material katodanya.

  • Baterai Ni-MH: Dibandingkan dua jenis baterai sebelumnya, baterai Ni-MH memiliki daya tahan lebih rendah. Daya tahannya antara 300 hingga 500 siklus pengisian ulang. Elektrolitnya lebih korosif dan menghasilkan gas hidrogen saat diisi ulang. Baterai Ni-MH juga mengalami efek memori, yaitu penurunan kapasitas jika tidak diisi ulang secara penuh secara berkala. Masa pakainya sekitar 5 hingga 8 tahun sebelum perlu diganti.

  • Baterai Ni-Cd: Ini dia baterai dengan daya tahan paling rendah. Baterai ini bisa memiliki daya tahan antara 200 hingga 400 siklus pengisian ulang. Baterai Ni-Cd mengalami efek memori yang sangat parah sehingga harus diisi ulang secara penuh setiap kali digunakan. Selain itu, baterai Ni-Cd juga mengandung kadmium, sebuah logam berat yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai jenis ini hanya bisa bertahan selama 3 hingga 5 tahun sebelum perlu diganti.

  • Baterai LiFePO4: Baterai LiFePO4 memiliki daya tahan paling tinggi di antara jenis-jenis baterai mobil listrik lainnya, yakni lebih dari 2000 siklus pengisian ulang. Stabilitasnya tinggi, tahanan terhadap suhu tinggi, dan umurnya sangat panjang. Baterai LiFePO4 juga tidak mengalami penurunan kapasitas yang signifikan seiring dengan penggunaan. Tidak tanggung-tanggung, baterai LiFePO4 bisa bertahan selama 15 hingga 20 tahun.

  • Baterai Logam-Air: Baterai ini bisa memiliki daya tahan antara 50 hingga 100 siklus pengisian ulang, tergantung pada material anodanya. Baterai logam-air memiliki daya tahan lebih rendah daripada jenis-jenis baterai mobil listrik lainnya karena umurnya yang sangat pendek, ketersediaannya yang sangat terbatas, dan ketergantungannya pada oksigen dari udara. Baterai logam-air juga membutuhkan sistem pendingin dan ventilasi yang canggih untuk menghindari panas berlebih dan korosi. Umumnya, baterai logam-air bisa bertahan selama 1 hingga 2 tahun sebelum perlu diganti.

Perbandingan Kapasitas Baterai Mobil Listrik

Kapasitas baterai mobil listrik adalah ukuran seberapa banyak energi listrik yang bisa disimpan dan dikeluarkan oleh baterai dalam satuan kilowatt jam (kWh). Kapasitas baterai mobil listrik menentukan jangkauan atau jarak tempuh mobil listrik dalam satuan kilometer (km). Makin besar kapasitas baterai, makin jauh jarak tempuh mobil listrik.

Kapasitas baterai mobil listrik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis baterai, kepadatan energi, efisiensi, dan kondisi penggunaan mobil listrik. Berikut ini adalah tabel yang membandingkan kapasitas baterai mobil listrik berdasarkan jenisnya:

Jenis Baterai Kapasitas (kWh) Kepadatan Energi (Wh/kg) Kepadatan Energi (Wh/L) Efisiensi (%) Jarak Tempuh (km)
Li-ion 50 - 100 150 - 250 300 - 500 80 - 90 300 - 600
Li-Po 60 - 120 200 - 300 400 - 600 85 - 95 350 - 700
Ni-MH 20 - 40 50 - 100 100 - 200 65 - 75 150 - 300
Ni-Cd 10 - 20 40 - 80 80 - 160 60 - 70 100 - 200
LiFePO4 70 - 140 100 - 200 200 - 400 90 - 95 400 - 800
Logam-Air 500 - 1000 1000 - 2000 2000 - 4000 50 - 60 3000 -6000

Harga Baterai Mobil Listrik

Harga baterai mobil listrik biasanya diukur dengan satuan rupiah per kilowatt jam (Rp/kWh). Semakin besar kapasitas baterai, semakin mahal harganya. Namun, harga baterai mobil listrik juga bisa berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Jenis-jenis baterai yang lebih canggih dan langka biasanya memiliki harga yang lebih tinggi daripada jenis-jenis baterai yang lebih sederhana dan umum.

Berikut ini adalah tabel yang membandingkan harga baterai mobil listrik berdasarkan jenisnya:

Jenis Baterai Harga (Rp/kWh)
Li-ion Rp200 juta - Rp400 juta
Li-Po Rp300 juta - Rp500 juta
Ni-MH Rp100 juta - Rp200 juta
Ni-Cd Rp50 juta - Rp100 juta
LiFePO4 Rp400 juta - Rp600 juta
Logam-Air Rp1 miliar - Rp2 miliar

Tips Merawat Baterai Mobil Listrik

Baterai merupakan komponen paling mahal dibandingkan komponen mobil listrik lainnya. Bahkan, harganya bisa mencapai 60% dari total harga keseluruhan mobil itu sendiri. Makanya, kamu harus pintar merawatnya agar awet.

Belum tahu cara merawat baterai mobil listrik? Cek panduannya di bawah ini:

1. Secara Berkala Periksa Radiator

Mobil listrik juga memerlukan pemeriksaan suhu kerjanya agar dapat berfungsi dengan baik. Ini dapat dilakukan dengan rutin memeriksa radiator dan mengganti air di dalamnya jika diperlukan.

2. Gunakan Pengisian Daya yang Lambat

Mobil listrik biasanya memiliki dua opsi pengisian daya, yaitu pengisian cepat (fast charging) dan pengisian lambat (slow charging). Meskipun pengisian cepat lebih praktis karena mengisi daya lebih cepat, disarankan untuk menggunakan pengisian lambat untuk menjaga daya tahan baterai.

Pengisian lambat menggunakan arus listrik alternatif (AC), sedangkan pengisian cepat menggunakan arus listrik searah (DC).

3. Ganti Oli pada Speed Reducer

Setiap mobil listrik membutuhkan speed reducer, yang merupakan komponen yang menghasilkan tenaga dengan menggunakan beberapa gir seperti transmisi. Untuk menjaga agar speed reducer tetap berfungsi dengan optimal, pelumas perlu diganti sebanyak 1 liter.

4. Ganti Kampas Rem

Meskipun mobil listrik dilengkapi dengan teknologi canggih, aspek dasar keselamatan seperti sistem rem tetap perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pemilik mobil listrik sebaiknya secara rutin mengganti kampas rem, atau jika merasa kampas rem sudah tidak berfungsi dengan baik.

5. Tetap Mengisi Daya Meskipun Jarang Digunakan

Penting untuk tetap mengisi daya baterai meskipun mobil tidak digunakan secara rutin. Ini dilakukan agar baterai selalu dalam kondisi terisi dan terhindar dari kerusakan akibat daya yang terlalu rendah. Baterai yang dibiarkan kosong atau terlalu rendah (kurang dari 10%) akan mengalami kerusakan lebih cepat.

Akhir Kata

Demikianlah review lengkap terkait jenis-jenis baterai mobil listrik dan daya tahannya sebagai sumber energi kendaraan ramah lingkungan.

Setelah mengetahui jenis-jenis baterai mobil listrik terbaik, jangan lupa untuk memilih baterai yang sesuai dengan kondisi mobil serta anggaranmu, ya. Semoga bermanfaat!

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Baca juga artikel seputar Kendaraan Listrik

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal