Buat kamu yang mau beralih dari motor konvensional ke motor listrik, sekarang nggak perlu takut beban, geng. Kamu bisa beli motor listrik subsidi yang harganya jauh lebih murah dan lebih mudah dicicil dengan bunga rendah dan tenor panjang.
Kini di Indonesia sendiri sudah ada 38 model motor listrik yang mendapatkan subsidi Rp7 juta dari pemerintah. Subsidi ini diberikan sebagai insentif bagi produsen motor listrik yang telah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Manfaat dan Kelebihan Subsidi Motor Listrik
Adanya subsidi motor listrik ini membuat harga motor listrik menjadi lebih terjangkau dan bersaing dengan motor bermesin konvensional. Selain itu, motor listrik subsidi juga bisa dibeli dengan cara dicicil melalui lembaga pembiayaan yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.
"Angsuran per bulan di sini bisa lihat bahwa untuk yang motor listrik sangat jauh beda banget Rp259 ribu dan Rp 298 ribu per bulannya," ujar Agus dalam diskusi bertema 'Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi KBLBB untuk Indonesia Lebih Baik'.
Angsuran Rp259 ribu per bulan itu berlaku bagi mereka yang menerima gaji melalui bank BUMN, sedangkan angsuran Rp298 ribu per bulan berlaku bagi mereka yang menerima gaji dari bank non-BUMN. Syaratnya, penghasilan minimal Rp 2 juta per bulan.
Tidak hanya itu, motor listrik subsidi juga memiliki keunggulan lain, yaitu masa tenor yang lebih lama, yaitu lima tahun, dibandingkan dengan motor bermesin konvensional yang biasanya tiga tahun. Selain itu, angsuran motor listrik subsidi juga dibayar di belakang sehingga lebih ringan di awal.
"Skema angsuran juga biasanya untuk motor konvensional itu angsuran di bayar di muka, ini kita angsuran di bayar di belakang sehingga lebih murah lagi. Suku bunga kita hitung yang maksimal tenor, ini juga jadi lebih murah lagi," tambah Agus.
Deretan Motor Listrik Subsidi di Indonesia
Saat ini, ada enam merek motor listrik subsidi yang bisa dicicil dengan skema tersebut, yaitu Gesits, Selis, Volta, Alva, Rakata, dan Smoot. Sementara itu, ada 10 merek lain yang masih dalam proses kerjasama dengan lembaga pembiayaan. Menurut Agus, masih ada 16 merek yang TKDN-nya sudah tercapai dan akan segera bisa dicicil.
"Kalau lembaga pembiayaan itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Nah, kita lagi memenuhi persyaratan itu," tutup Agus.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel seputar Kendaraan Listrik
