Perusahaan induk Google yakni Alphabet telah merilis laporan pendapatan kuartal kedua di tahun 2017. Perusahaan melaporkan kenaikan 21 persen dari pendapatan US$21,5 miliar tahun lalu di kuartal yang sama menjadi US$25.1 miliar.
Harga per sahamnya sendiri menembus US$5,01, melampaui ekspektasi Wall Street dari US$4,49. Namun, Google harus membayar denda sebesar US$2,7 miliar kepada Uni Eropa karena dianggap menjalankan bisnis dengan persaingan tidak sehat.
Penasaran Berapa Besar Keuntungan yang Diraih Google?

Alhasil, saham Google turun 2,5 persen dan keuntungannya juga ikut turun sebesar 25 persen. Alphabet sendiri masih berdiskusi dengan regulator Uni Eropa mengenai konsekuensi akhir dari hasil penyelidikan selama tujuh tahun.
Dilansir dari PhoneArena, Google telah dianggap menjalankan monopoli bisnis yakni dengan memprioritaskan produknya sendiri. Menyalahgunakan dominasinya sebagai mesin pencari dengan memberikan keuntungan ilegal pada produk Google lainnya, layanan perbandingan belanjanya.
Menurut sejumlah analis mengemukakan kekhawatiran efek dari denda tersebut akan mengurangi pendapatan iklan Google.

CEO Google Sundar Pichai juga mengumumkan, bahwa Alphabet telah mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan baru pada kuartal tersebut. Sebagian besar dari mereka bekerja untuk Google cloud business.
Sementara, situs video streaming YouTube kini dilaporkan telah memiliki 1,5 miliar pengguna bulanan. Bagaimana menurut kamu?
Baca juga artikel seputar Google atau tulisan dari Lukman Azis lainnya.