Beberapa waktu belakangan, publik dihebohkan dengan penemuan harta karun dalam proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2.
Banyak objek bersejarah ditemukan di lokasi proyek tersebut. Para ahli menduga, harta karun tersebut sudah terkubur lebih dari satu abad lamanya.
Seperti dilansir CNBC, Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang baru-baru ini ditemukan terdiri dari keramik dan tembikar, serta jalur rel trem yang terakhir beroperasi di era pemerintah Presiden Soekarno dan terletak di sekitar kawasan Harmoni.
Buat kamu yang ingin melihat harta karun tersebut, bisa melihatnya langsung karena sedang dipamerkan di Galeri MRT Jakarta, Stasiun Kota.
Bukan yang pertama kali

Dilansir Detik, artefak-artefak bersejarah sudah ditemukan sejak akhir 2020 sampai sekarang. Para ahli memperkirakan benda-benda tersebut berasal dari abad 18-20 Masehi.
Sejauh ini, sudah ada 25 objek yang ditemukan di 14 titik penggalian yang ada di kawasan pembangunan MRT Fase 2A mulai dari kawasan bawah tanah Jalan MH Thamrin dan sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.
Beberapa artefak yang ditemukan yakni fragmen keramik China, peluru, botol tembikar, tulang sendi dan gigi bovidae atau hewan pemamah biak seperti kerbau antelop dan bison, koin Belanda, sampai fragmen keramik Eropa yang ditemukan di kawasan Monas.
Selain artefak berupa benda, arkeolog juga menemukan sisa-sisa struktur saluran air dan jembatan kuno zaman Kota Tua Batavia yang baru ditemukan akhir 2021.
Harta Karun Jalur Trem

Ada juga jalur trem yang pertama kali ditemukan di kawasan Glodok. Jaringan tersebut cukup panjang, melintang dari Glodok sampai Museum Bank Mandiri.
Selain itu, ada juga jalur trem baru yang ditemukan di sekitar Harmoni sampai Mangga Besar sepanjang 1,4 kilometer. Dua jalur trem tersebut lantas bertemu jadi satu dengan rute Kota Tua-Harmoni.
Diperkirakan, rel-rel tersebut sudah diproduksi sejak tahun 1930 sementara jalurnya sudah ada sejak akhir 1860-an. Jalur tremnya sendiri beroperasi sejak 1869-1962 yang menghubungkan kota Batavia serta memiliki fungsi sangat penting untuk transportasi masyarakat kala itu.
Itu membuat rel tersebut jadi yang tertua dan pertama di Indonesia karena Belanda pertama kali membangun dan melakukan uji coba rel trem di Batavia, bukan di Belanda sana.
Sayangnya, jalur trem ditutup bertahap di era Presiden Soekarno sejak 1960-1963 karena banyak masalah seperti pemogokan kerja, inflasi tinggi, penumpang gelap, dan kondisi politik yang belum stabil.
Saksi sejarah Batavia

Selain jalur trem, ada juga penemuan harta karun berupa sisa infrastruktur saluran air kuno Batavia yang ditemukan diperkirakan berasal dari abad 17-18 Masehi serta struktur jembatan Glodok kuno.
Menurut Arkeolog Prof Junus Satrio Atmodjo, pipa terakota itu dibangun di tahun 1750-an atau era VOC. Sementara pipa air pada tahun 1920-an, dan rel trem pada 1883-1959.
Penemuan jalur trem yang sangat panjang, yakni di sekitar kawasan Harmoni, Mangga Besar, dan Kota disebut sangat penting dan jadi saksi bisu peradaban Jakarta sejak abad ke-18.
Sama halnya dengan saluran air kuno yang dulu sempat jadi bagian sistem pasokan air bersih alias waterleiding ke kota Batavia pada abad 18, yang dialirkan melalui kolam air menuju ke benteng/kastil Batavia yang sekarang jadi area Museum Fatahilah.
Menurut Prof Junus, penemuan-penemuan tersebut adalah saksi besar perubahan kehidupan budaya di Jakarta dan bukan yang terakhir yang akan ditemukan di kawasan proyek MRT.
Menurut arkeolog Charunia Arni Listya, penemuan artefak di sekitar proyek MRT Jakarta tersebut memang wajar. Soalnya, lokasi proyek berdekatan dengan pusat kota Batavia alias Jakarta tempo dulu.
Kawasan tersebut adalah pusat niaga, pusat pemerintahan, dan pemukiman di mana pasti ada lebih banyak artefak sejarah yang masih terkubur.
Bukan tidak mungkin akan ada cagar budaya yang kembali ditemukan di masa depan. Apalagi, proyek pengerjaan jalur MRT fase 2 ini masih terus berlangsung.
Kira-kira, apa lagi harta karun yang tersimpan di sana, ya? Kita nantikan saja.
Baca juga artikel seputar Hiburan, Viral, atau artikel menarik lainnya dari Syifa Nuri Khairunnisa.
BACA JUGA
Bukan Kaisar, Justru Ayam Suci yang Jadi Pengambil Keputusan Penting di Masa Romawi Kuno
Besar Tak Selamanya Enak, Jonah Falcon Pemilik Penis Terbesar di Dunia Ngaku Kesulitan ML!