Yang sudah nonton film Joker angkat tangan! Film garapan Phillip Todd ini banyak mendapatkan respon positif karena alur cerita yang anti mainstream.
Di balik hingar bingar kesuksesannya, ternyata film ini memiliki sisi kelam yang harus kamu ketahui. Bahkan beberapa pihak menyebutkan film ini tidak cocok untuk kalangan tertentu.
Oleh karena itu, kali ini Jaka bakal kasih tahu kamu tentang lima bahaya menonton film Joker yang harus kamu ketahui!
Bahaya Menonton Film Joker
Menurut Jaka sendiri, film ini memang benar-benar mampu kita merasakan penderitaan Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix hingga membuatnya menjadi sesosok Joker.
Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia sendiri telah memberikan rating 17 alias Dewasa pada film ini. Dilansir dari berbagai sumber, inilah bahaya menonton film Joker!
1. Penuh dengan Hal Negatif
Rating dari film ini adalah R (restricted). Kamu harus berusia minimal 17 tahun agar bisa menyaksikan film ini. Terlepas dari berbagai ulasan positif yang diterima, film ini memiliki banyak hal negatif.
Kita akan bisa merasakan penderitaan Arthur Fleck hingga menimbulkan empati kepadanya, meskipun ia telah melakukan perbuatan yang buruk.
Film ini banyak menggunakan kata kasar, kekerasan brutal hingga menampilkan adegan gore, citra seksualitas, unsur kegilaan, dan nuansa kelam sepanjang film.
Musik yang menjadi latar belakang juga terdengar mencekam dan gelap. Dijamin, kamu akan merasa stres sepanjang film ditayangkan.
2. Bisa Memengaruhi Psikologi Anak
Karena poin nomor satu, film ini sama sekali tidak cocok untuk ditonton oleh anak kecil. Jika para orangtua tidak mengindahkan peringatan ini, bisa-bisa film ini akan memengaruhi psikologi mereka.
Pertama, banyaknya adegan kekerasan yang ditampilkan bisa membuat mereka menjadi agresif dan menirunya di kehidupan nyata.
Selain itu, jalan cerita yang kelam juga bisa mengembangkan pikiran negatif di pikiran anak. Bukan tidak mungkin mereka justru bercita-cita menjadi seorang Joker.
Bahkan seperti yang muncul di media sosial, beberapa orangtua harus keluar dari bioskop duluan karena anaknya yang ketakutan.
Toh, di dalam film ini juga tidak ada yang namanya Batman, sehingga anak-anak seharusnya tidak terlalu tertarik dengan film ini.
3. Membuat Orang Merasa Dirinya Terwakili
Salah satu ancaman yang terlihat paling berlebihan adalah ketika banyak orang yang merasa kehidupannya direpresentasikan oleh film ini.
Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya netizen yang mencomot sepotong quote dari film ini lantas menghubung-hubungkannya dengan kehidupannya sendiri.
Banyak yang membuat status orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti. Padahal, di dalam film Arthur diceritakan memiliki kelainan mental.
Film Joker dijadikan pembenaran mereka untuk melakukan hal buruk karena merasa dirinya adalah orang baik yang tersakiti.
Belum lagi jika ada orang-orang yang menyamakan kondisi Indonesia dengan kondisi Gotham di film tersebut.
4. Merangsang Gangguan Kecemasan
Bahkan bagi penonton dewasa, film ini bisa menimbulkan trauma secara tidak langsung. Tidak sedikit netizen yang bercerita reaksi mereka setelah selesai menonton film ini.
Salah satu akun di Twitter menyebutkan bahwa ada dua orang yang bercerita kepadanya bahwa penyakit mental yang mereka derita mendadak kambuh ketika menonton film ini.
Mereka mengalami gangguan kecemasan atau anxiety yang ditunjukkan dengan tubuh gemetar, jantung berdegup kencang, hingga susah bernapas.
Masih banyak netizen lain yang membagikan efek dari sebuah film yang bisa memengaruhi psikologi mereka secara demikian besar.
Jadi, kalau kamu memang memiliki gangguan kesehatan mental atau sedang memiliki masalah berat, disarankan untuk tidak menonton film ini terlebih dahulu.
5. Memicu Pembunuhan Massal?
Di Amerika Serikat, pihak Landmark Theaters selaku salah satu jaringan bioskop mengeluarkan larangan pemakaian kostum, topeng, ataupun makeup Joker ketika menonton film ini.
Alasannya, pada tahun 2012 silam, terjadi penembakan massal di Colorado yang dilakukan oleh pelaku dengan kostum Joker.
Aksi tersebut menewaskan 12 korban dan melukai 70 orang. Untuk menghindari terulangnya kejadian serupa, maka wajar jika peraturan ini dikeluarkan.
Akhir Kata
Kalau Jaka boleh kasih saran, mending kamu jangan nonton film ini sendirian, geng. Ajaklah teman untuk menonton film ini.
Selain itu, jangan sampai kamu mengajak anak kecil karena film ini sama sekali tidak cocok untuk mereka. Bisa-bisa, mereka akan berteriak histeris ketika berada di dalam bioskop.
Kamu juga jangan sampai terlalu terpengaruh dengan film ini, termasuk menghubung-hubungkan cerita Joker dengan kehidupan pribadimu!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah.
