Temuan Rambut Putih Diklaim Mengandung DNA Yeti, Ilmuwan Bongkar Kebenarannya

Default

Para ahli mempertanyakan temuan rambut Yeti, makhluk mitos yang dikisahkan sebagai kera putih besar berjalan dengan dua kaki di pegunungan Himalaya, setelah hasil analisis DNA mengungkap bahwa rambut tersebut sebenarnya berasal dari seekor kuda.

BACA JUGA
  • 7 Aplikasi Pinjaman Online Tenor 24 Bulan, Cicilan Fleksibel & Bunga Rendah!

Penelusuran yang dilakukan oleh penulis dan guru meditasi, Andrew Benfield, serta analis politik Ricard Horsey, membawa mereka ke India, Myanmar, Nepal, dan Bhutan, untuk mendokumentasikan perjalanan mereka dalam sebuah serial berjudul 'Yeti', yang disiarkan oleh Radio BBC 4.

Serial ini mencapai puncaknya pada bulan Juni ketika sehelai rambut misterius dikirimkan untuk dianalisis DNA. Episode bonus yang tayang pada 20 Oktober 2023 kemudian mengungkapkan bahwa rambut tersebut sebenarnya berasal dari seekor kuda. Meskipun hasil ini dianggap "tidak menyenangkan" oleh Benfield setelah tiga tahun pencarian, analisis DNA tidak menghapus seri atau cerita dari orang-orang yang mereka temui selama perburuan.

Baca Juga: 20+ Akun FF Gratis Login FB Asli No Tipu Masih Aktif Terbaru 2024, Akun Sultan!

Cerita tentang makhluk mirip kera di Himalaya telah ada selama berabad-abad. Ketertarikan orang Barat terhadap Yeti meningkat pada awal tahun 1950-an setelah foto-foto jejak kaki raksasa dibawa pulang oleh pendaki gunung Inggris, Eric Shipton. Meskipun penelitian lebih lanjut oleh para peneliti Barat tidak menemukan bukti ilmiah tentang keberadaan makhluk tersebut.

Pada tahun 2019, Benfield dan Horsey memutuskan untuk mendengarkan cerita langsung tentang Yeti, dan BBC bergabung pada tahun 2022, sebelum perjalanan mereka ke Bhutan dan Suaka Margasatwa Sakteng.

Baca Juga: Cheat Diamond FF 99999, Skrip Buat Panen Diamond Gratis Berlimpah Tanpa Bayar!

Suaka margasatwa ini, sebagian didirikan untuk melindungi "Migoi" atau Yeti. Di sinilah, Horsey mendengar cerita yang meruntuhkan keraguannya, dan Benfield mendapatkan rambut Yeti sepanjang 15 sentimeter.

Rambut itu kemudian dikirim ke ahli biologi evolusi, Charlotte Lindqvist, di Universitas Buffalo di New York, yang menemukan bahwa DNA tersebut cocok dengan kuda Altai, ras pegunungan dari Asia. Meskipun hasil ini mengecewakan, Benfield tetap menghargai pengetahuan masyarakat setempat di wilayah Himalaya yang belum tersentuh dan belum dijelajahi.

Baca Juga: 13+ Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Terbaru 2024, Terbukti Cuan!

Horsey mengakui bahwa dia tidak menyangka mereka akan membawa bukti DNA, namun menyatakan bahwa Yeti memiliki arti penting bagi masyarakat lokal lebih dari yang pernah dia bayangkan.

Penulis bernama Tshering Tashi juga mengungkapkan keyakinan masyarakat Bhutan akan keberadaan Yeti, meskipun tidak terburu-buru untuk memberikan bukti. Tashi menegaskan bahwa bentuk dan wujud makhluk tersebut mungkin tidak seperti yang diromantiskan oleh orang Barat.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Artikel Menarik Lainnya:

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal