Sebuah cerita viral tentang seorang bocah SD yang menggendong adiknya sejauh 200 meter demi belajar di sekolah telah menghebohkan media sosial belakangan ini. Namun, di balik cerita tersebut, terungkap kisah pilu yang menyertainya.
Bocah SD yang bernama Nuraeni tinggal di kawasan Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Dia tercatat sebagai siswi kelas 2 SD. Nuraeni selalu menggendong adik laki-lakinya, Akbar, saat belajar di sekolah.
Alasan Nuraeni selalu membawa adiknya ke sekolah adalah karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengannya. Ibunda Nuraeni dan Akbar meninggal setahun yang lalu, sehingga keduanya tinggal bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.
Keluarga Nuraeni termasuk keluarga kurang mampu. Sewaktu ibunya masih hidup, Nuraeni lah yang merawat ibu beserta adiknya. Meski demikian, Nuraeni tidak pernah mengeluh dan selalu setia menggendong adiknya yang selalu ikut ke sekolah.
Kisah Nuraeni viral di media sosial setelah video memperlihatkan Nuraeni tengah belajar sambil menggendong adiknya di sekolah. Meski harus menggendong sang adik, Nuraeni tetap fokus pada proses belajarnya.
Kepala Desa Barania, Firman, mengungkapkan bahwa Nuraeni terpaksa membawa adiknya ke sekolah karena sang ibu sudah meninggal. Meski banyak keluarga yang ingin mengasuh Akbar, namun Akbar hanya ingin diasuh oleh kakaknya.
Dalam rangka meringankan beban Nuraeni dan keluarganya, Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah, menyalurkan bantuan berupa tali asih. Namun, ia juga berharap agar ada bantuan yang lebih berkelanjutan, terutama dari segi ekonomi, untuk membantu Nuraeni dan keluarganya menghadapi masa depan yang lebih baik.