Dalam beberapa tahun terakhir, industri perusahaan game telah mengalami pergeseran signifikan dari Web2 ke Web3. Di wilayah Asia sendiri, potensi Intellectual Property (IP) dan pasar di Web3 gaming pun semakin menarik perhatian.
Nah, kali ini Jaka mau bagi-bagi info terkait 9 proyek web3 gaming di Asia yang paling dinanti tahun ini. Yuk, langsung simak info selengkapnya di bawah ini!
Perkembangan Web3 Gaming di Asia 2023
Wilayah Asia memiliki potensi luar biasa dalam sektor Web3 gaming. Dengan jumlah gamer global mencapai 1,7 miliar atau sekitar 55% dari seluruh gamer di dunia, Asia menjadi pasar yang sangat menarik bagi industri game.
Menurut data Chaindebrief, wilayah Asia juga mencatatkan pendapatan game sebesar US$72 miliar (sekitar Rp1.058,64 triliun) pada tahun 2019, yang setara dengan 52% dari total pendapatan game tahunan dunia.
Industri permainan di Asia didominasi oleh beberapa negara, khususnya Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Dari 100 perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, sebanyak 62 di antaranya berasal dari ketiga negara tersebut.
Baca juga: 15 Game Web3 Terbaik 2023, Beragam Gameplay & Paling Besar Hasilkan Keuntungan!
9 Perusahaan Dunia dengan Proyek Web3 Gaming Paling Dinanti di Asia
Berikut adalah sembilan perusahaan game yang telah dan akan merencanakan proyek mereka dalam industri Web3 gaming di Asia:
1. Sony
Sony telah memasuki dunia blockchain dengan aplikasi paten terbaru untuk teknologi NFT. Komitmen ini menandakan upayanya dalam menciptakan standar infrastruktur digital bagi para gamer untuk memiliki dan mentransfer aset NFT digital di berbagai platform. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memperluas bisnisnya di ranah Web3 gaming.
2. Bandai Namco
Bandai Namco memperkuat rencananya dalam mengadopsi teknologi NFT dengan meluncurkan Side-G, sebuah jaringan game dan media interaktif yang bertema Gundam. Proyek ini akan mencakup model Gunpla, e-sports, dan game di dalam metaverse Gundam. Langkah ini menjadi pijakan kuat dalam memperluas upaya blockchainnya.
3. Wemade
Perusahaan game Korea, WeMade, mengalami pertumbuhan signifikan berkat kesuksesan game blockchain-nya, Mir 4 Global, yang didasarkan pada IP game populer The Legend of Mir. Setelah mengalami penurunan harga token dalam tata kelola permainan, WeMade memutuskan untuk meluncurkan blockchain Layer-1-nya sendiri, WEMIX Chain. Hal ini dilakukan untuk membangun seluruh ekosistem blockchain, dan saat ini perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$2 miliar.
Baca juga: 3 Alasan Harus Coba Habbo X, Game Web3 Paling Menarik di 2023
4. Netmarble
Netmarble, raksasa game Korea Selatan, telah memilih blockchain sebagai mesin pertumbuhan baru dan memasuki pasar dengan platform Marblex berbasis Klaytn serta platform berorientasi hiburan berbasis BSC FNCY. Marblex telah memiliki 13 juta pengguna dan 22,5 juta unduhan game pada tahun 2022.
Netmarble berencana untuk meluncurkan game baru pada tahun 2023 yang memanfaatkan IP intinya, Let s Get Rich. Dengan pendekatan dua jalur ini, Netmarble berharap dapat memperluas jangkauan mereka dalam pasar blockchain.
5. Com2US
Com2uS, perusahaan game lainnya asal Korea, tengah mengembangkan blockchain PoS bernama XPLA dengan menggunakan Cosmos SDK. Perusahaan ini terkenal karena game selulernya yang sukses, Summoner s War, dan mereka berambisi untuk memperluas jangkauannya di industri gaming dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
6. Square Enix
Square Enix merupakan perusahaan game Jepang yang terkenal dengan permainan populer seperti Final Fantasy dan Dragon Quest. Perusahaan ini memiliki rencana untuk mengembangkan game blockchain sebagai strategi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
Salah satu proyeknya adalah game NFT bernama Symbiogenesis berdasarkan 10.000 NFT dan akan diluncurkan di blockchain Polygon. Ini menunjukkan komitmen Square Enix dalam mengeksplorasi potensi permainan blockchain di masa depan.
Baca juga: Mengenal Big Time, Game Web3 MMORPG Bertabur Crypto Gratis
7. Sega
Perusahaan game terbesar di Jepang, Sega, berencana untuk meluncurkan game blockchain pertamanya pada akhir tahun 2022 bekerja sama dengan Double Jump Tokyo, sebuah perusahaan pengembangan Jepang lainnya. Game tersebut didasarkan pada waralaba Sangokushi Taisen Sega dan akan dibangun dengan menggunakan Oasys untuk mendukung elemen blockchain-nya.
Buat kamu yang kepo dengan game-game popular Sega, cek juga rekomendasi permainan Sega Klasik pilihan Jaka di bawah ini.
8. Oasys
Oasys, perusahaan game blockchain berbasis di Jepang, berhasil mengumpulkan lebih dari US$5 juta dalam pendanaan dari investor terkemuka. Perusahaan ini berkomitmen untuk mengembangkan pengalaman bermain permainan yang inovatif dengan menggabungkan teknologi blockchain dan NFT ke dalam game mereka.
Proyek unggulan mereka adalah Defend the Kingdoms, sebuah permainan strategi play-to-earn yang akan diluncurkan pada Q3 2023 dan telah menarik lebih dari 50.000 pra-pendaftaran.
9. YGG
YGG Japan merupakan platform untuk memperluas pasar game blockchain di Jepang. Mereka berhasil mengumpulkan komunitas gamer melalui guild dan menawarkan beasiswa untuk game lokal. YGG Japan memanfaatkan ekosistem unik Jepang yang memiliki beberapa kekayaan intelektual terpopuler di dunia.
Pada 30 Januari 2023, YGG Japan mengumpulkan US$2,95 juta dalam putaran pendanaan swasta dengan partisipasi dari 18 perusahaan, termasuk Square Enix, SEGA, dan Gate.io Labs.
Akhir Kata
Itulah dia 9 perusahaan dengan proyek Web3 gaming di Asia yang paling dinanti tahun ini. Bagaimana dengan industri gaming di Indonesia sendiri? Apakah sudah ada game-game web3 yang murni buatan anak bangsa?
Tentu saja ada, gengs! Kamu bisa baca artikel rekomendasi dari Jaka lainnya untuk tahu game-game kece buatan Indonesia. Stay tune terus untuk tahu lebih banyak berita terhangat seputar dunia Web3 dari Jaka, ya!
Baca juga: Battle of Guardians, Game Web3 PvP Penghasil Kripto Pertama di Indonesia
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel tentang Web3, game penghasil NFT, atau artikel menarik lainnya dari Kiki.
