Kabar Baik! Mobil Hybrid Bakal Disubsidi Pemerintah, Begini Alasannya

Default

Setelah menyuntikkan subsidi atau insentif untuk motor dan mobil listrik berupa potongan pajak sebesar 10% pada bulan Maret 2023 lalu, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan aturan baru untuk memberikan insentif pada mobil hybrid.

Saat ini, penjualan mobil hybrid di Indonesia sendiri memang sedang meningkat. Bahkan jika dilihat dari angka penjualannya, mobil hybrid jauh lebih tinggi dibandingkan mobil listrik. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid mencapai 17.280 unit sampai Juni 2023. Angka ini lebih tinggi daripada penjualan mobil listrik yang hanya 5.850 unit.

Karena fakta tersebut, ada peluang besar bahwa pemerintah akan memberikan subsidi juga untuk mobil hybrid. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Taufiek Bawazier selaku Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Selain PPnBM 6% sesuai PP 74 Tahun 2021, ini akan jadi insentif tambahan untuk mobil hybrid. Aturan ini akan segera dikeluarkan, ujarnya dalam Diskusi bertajuk Otomotif, Ujung Tombak Dekarbonisasi Indonesia Forum Wartawan Industri (Forwin) Selasa (8/8).

Mobil Hybrid Lebih Unggul di Pasaran

Subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik sebelumnya memang dilakukan untuk meningkatkan penjualan mobil listrik di Indonesia sebagai upaya pengurangan emisi karbon. Dalam Peraturan Menteri Peerindustrian (Permenperin) No 6/2022 ditetapkan, pemerintah menargetkan produksi BEV roda empat mencapai 400 ribu unit, 2030 sebesar 600 ribu unit, dan 2035 sebanyak 1 juta unit.

Namun kenyataannya penjualan HEV atau mobil hybrid saat ini lebih tinggi dibandingkan mobil listrik. Menurut Taufiek, masyarakat lebih menyukai mobil hybrid lantaran tidak perlu khawatir soal pengisian baterai saat membawanya untuk perjalanan jauh. Sementara kalau pakai mobil listrik, konsumen harus memikirkan daya baterai dan infrastruktur pengisian di sepanjang jalan.

Seperti yang dijelaskan tadi, penjualan mobil hybrid sampai Juni 2023 sudah melampaui torehan sepanjang 2022 yang mencapai 10.344 unit. Ini disebabkan dua mobil hybrid model baru yang sudah mengaspal, yakni Toyota Innova Zenix dan Yaris Cross.

Selain lebih praktis, alasan lain yang membuat mobil hybrid lebih unggul di pasaran adalah karena harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan mobil listrik. Sebagai contoh, mobil listrik Hyundai IONIQ 5 sudah dibanderol lebih dari Rp 800 juta, sedangkan mobil hybrid dari Suzuki seperti Ertiga Hybrid kurang dari setengahnya atau di bawah Rp 400 juta.

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 Dapat Subsidi Mobil Listrik Rp80 Juta, Minat?

Pandangan Dari Sisi Industri

Sementara itu, dari sisi industri menyerahkan kebijakan sepenuhnya pada pemerintah. Gaikindo akan mendukung semua pilihan teknologi untuk mengurangi emisi karbon. "Soal mana yang lebih disukai, itu diserahkan ke konsumen, kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.

Intinya, sektor transportasi ini memiliki peranan besar dalam mengurangi emisi di Indonesia. Makanya, sektor ini dituntut untuk menyediakan teknologi pengurangan emisi yang cocok untuk Indonesia. Salah satu pengamat otomotif, Riyanto, mengatakan bahwa pemberian insentif untuk mobil hybrid memang perlu dilakukan. Pasalnya, strategi ini bisa membantu mengurangi emisi sebesar 50%.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Baca juga artikel seputar Kendaraan Listrik, atau artikel menarik lainnya dari Almira Yoshe Alodia.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal